Senin, 24 November 2008

Kegermarannya kok ngebolos yah???

KARYA TULIS
TEMA : REMAJA DAN PERMASALAHANNYA

JUDUL
“Kegemarannya Koq Ngebolos Yah???”




Disusun Oleh:
Kevin F. Runtupalit
Kelas IX Binsus





UTUSAN SMP NEGERI I BITUNG
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI)
JL. W Monginsidi Kel.Girian Atas Kec. Girian
Kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara
Telp. (0438) 31397

KATA PENGANTAR


Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat, rahmat, dan kuasaNya lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan lancar.Awalnya penulis mengalami kesulitan saat akan menentukan permasalahan apa yang sering terjadi dan menarik untuk dibahas.Sampai pada akhirnya secara tidak sengaja penulis melihat beberapa siswa yang bolos di saat jam pelajaran, akhirnya penulis tertarik dengan permasalahan mengenai Anak SMP yang sering bolos

Adapun judul yang penulis bahas dalam karya tulis ini adalah ”Kegemarannya Koq Ngebolos Yah?” Penulis juga berterima kasih untuk pihak pihak yang terkait dalam penulisan karya tulis ini, Antara lain:
1. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan kepada saya sewaktu mengerjakan karya tulis ini
2. Kepala Sekolah SMP N I BITUNG, bapak Drs. Fernand Maramis
3. Guru pembimbing karya tulis ini, enci Mei Novilina Tampa’I, S.Pd
4. Teman- teman seperjuangan dalam menulis karya tulis guna mengikuti lomba ini yaitu Juan dan Risky.
5. dan teman - teman yang tidak mengganggu
Dan tentunya untuk siswa - siswa yang bolos saat penulis mencari ide. Terima kasih banyak atas semua kerjasamanya

Akhirnya kepada Tuhanlah penulis mengembalikan semuanya agar karya tulis ini dapat diterima oleh kalangan luas. Dalam penulisan ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang perlu dikoreksi, Maka dari itu Penulis mengharapkan segala masukkan, kritik, maupun saran yang bersifat membangun untuk karya tulis ini.


Bitung, 28 Oktober 2008-10-29



Penulis





DAFTAR ISI


Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan :

1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1.5. Batasan masalah
1.6. metoda penulisan

Bab II Kajian Pustaka

Bab III Analisa masalah

3.1. Kelas Teladan Terdapat Siswa – Siswa Yang Melanggar Tata Tertib Berseragam sekolah yang baik
3.2. Dampak Yang Terjadi Akibat Perubahan Mode dan TrendTerhadap Seragam Sekolah
3.3. Reaksi Sekolah Terhadap Siswa Yang Melanggar Tata Tertib Berseragam Sekolah Di SMP Negeri I Bitung

Bab IV Penutup

4.1. Kesimpulan
4.2. Saran


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah

Jika kita perhatikan pemerintah Indonesia selalu berusaha sebisa mungkin untuk mengurangi tingkat kebodohan di Indonesia. Sebagai bukti nyata kita dapat melihat program – program pemerintah seperti : BOS, Wajib belajar 9 tahun dan tidak tanggung – tanggung pemerintah bahkan menaikkan sebagian gaji para PNS khususnya tenaga pendidik atau lazimnya disebut guru. Itu semua tidak lain bertujuan untuk meningkatkan keefektifan cara mengajar guru kepada para penerus bangsa yaitu siswa.

Tapi pada kenyataannya hal ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, pasalnya mereka lebih memilih bolos ketimbang belajar. Memang cerita bolos sewaktu jam pelajaran sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan pelajar ataupun pembaca sebagai pihak pengamat. Seringkali telinga kita sampai sakit mendengar kata bolos karena hal ini bukanlah cerita baru lagi. Bolos atau meninggalkan jam pelajaran saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah. Itu adalah sebuah hal yang sering dilakukan oleh para pelajar. Namun tetap saja boleh dikatakan wajar karena sifat dasar siswa yang juga manusia yang selalu saja ada secuil rasa bosan yang timbul di benak mereka. Bosan dengan rutinitas sehari-hari untuk pergi ke sekolah dan menunaikan kewajiban sebagai pelajar. Terlebih bagi mereka yang sudah menjadikan bolos ini sebagai hobi dan agenda wajib mereka saat sekolah. Mereka yang malas-malasan dan hanya ingin bersenang-senang saja tentunya lebih memilih untuk meninggalkan kelas daripada harus mendengarkan penjelasan guru yang tidak mereka mengerti.

Mungkin masalah yang seperti ini sering dianggap sepele oleh sebagian kalangan, namun hal ini sangatlah disayangkan terutama bagi pemerintah yang sudah berusaha keras untuk memajukan pendidikan di Indonesia, Apalagi kalau kita mengamati sekarang banyaknya siswa yang berkeliaran di jalan, di pasar, di pertokoan bahkan di mall, sewaktu di saat jam sekolah.
1.2. Masalah

Mengapa siswa suka membolos pada saat jam pelajaran di sekolah?
2. Apakah di SMP 1 Bitung ada siswa yang membolos?
3. Apakah dampak bagi siswa yang suka membolos?


1.3. Tujuan

Mengetahui apa yang menyebabkan para siswa suka bolos sekolah
Mengetahui apa alasan siswa jika membolos
Mengetahui hukuman apa yang akan dibebankan pada siswa yang suka membolos

1.4. Manfaat

Dapat memberi masukan bagi para murid yang sering bolos agar tidak membolos lagi
Dapat mengetahui alasan siswa yang suka membolos
Dapat membuat siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos


1.5. Batasan Masalah

Penulis mengambil contoh hanya kelas IX karena sehubungan dengan penulis sangat peduli dengan semakin dekatnya pelaksanaan Ujian Nasional. Dan siswa yang dijadikan contoh adalah siswa SMP Negeri I Bitung.

1.6. Metode Penulisan

Penulis akan memaparkan kejadian di sekolah sampai penanganannya.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Minggat dari sekolah atau bolos bukanlah hal yang baru bagi pelajar. Bahkan bukan hanya pelajar laki-laki tapi pelajar perempuan juga termasuk melakukan hal ini. Keinginan bolos sekolah ini bermacam-macam. Ada yang sekadar menghilangkan rasa suntuk karena pelajaran di sekolah atau memiliki masalah pribadi yang membuat tidak konsen belajar.
Perilaku bolos sekolah juga dapat membawa dampak buruk seperti resiko ketinggalan pelajaran, karena saat bolos mereka tidak menerima pelajaran seperti yang semestinya. Membolos pun bisa menghasilkan hadiah peringatan dari sekolah atau yang paling parah lagi adalah dikeluarkan dari sekolah alias DO (Drop Out) bagi mereka yang membolos. (Sumber : http://www.infogue.com)

Sementara itu, psikolog Dian Apriyatni Psi mengatakan, kebiasaan bolos di sekolah itu disebabkan oleh banyak faktor. Di mana tidak semuanya muthlak kenakalan siswa Menurut Dian, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa minggat dari sekolah, di antaranya karena merasa bosan dengan gaya mengajar dari guru. Karena biasanya, jika guru berhasil membangun suasana belajar yang menarik bagi siswanya, maka senakal apa pun siswa tersebut, maka dia akan menunggui guru tersebut. Berbeda dengan guru-guru yang sudah menakutkan bagi siswa mulai dari gaya mengajar, cara menghadapi siswa hingga memberikan tugas. Tetapi ada juga yang memang yang bolos karena gurunya gagal membuat suasana menarik di kelas, sehingga membuat siswa bosan dan mencoba mencari suasana berbeda di luar sekolah. Penyebab lain adalah adanya masalah pribadi baik dengan orang tua, pacar, keluarga maupun dengan teman-teman.

Biasanya, masalah ini membuatnya tidak konsentrasi.
Namun, bolos sekolah juga terkadang dilakukan siswa karena pengaruh dari teman-teman. Karena masa remaja, pengaruh teman-teman yang disebut dengan konvernitas sangat besar. Bahkan, nilai yang dibawa dari rumah bisa hilang. Karena konvernitas tadi.
Sebenarnya, hal ini wajar karena memang pada masa ini, teman merupakan salah satu penentu karakter bagi remaja setelah orangtua. Secara psikologis, ini menyebabkan pengaruh teman bisa lebih menentukan dibandingkan orang tua. Apalagi bila perhatian dari orang tua minim. Maka remaja akan lari dengan teman-temanya sebagai teman curhat.

Jika teman-teman yang dipilihnya yang dapat memberikan nilai positif itu tidak ada masalah. Tapi jika teman yang dipilihnya adalah yang berpengaruh negatif, maka karakternya akan terbentuk di sana. Untuk itu, guru-guru harus mengevaluasi sebab bolosnya siswa mereka. Apakah disebabkan karena siswanya atau karena suasana belajar di sekolah. Selain itu, perlu perhatian dan kontrol dari orang tua, tapi tidak dengan cara mengekangnya. ”Seperti main layang-layang tarik ulur saja,
Hanya saja, bagi remaja bolos sekolah bukanlah solusi untuk mencari kesenangan di luar sekolah. Karena masih banyak waktu yang bisa dijadikan refreshing. Tidak mesti melalui bolos. Bisa di hari libur maupun sepulang sekolah. Kalaupun jika bosan, siswa bisa rileks di saat jam istirahat dengan bercanda dengan teman.

Menurut Dian, masih ada cara lain yaitu dengan terbuka terhadap masalah yang dihadapi baik dengan orang tua, guru, maupun teman sehingga tidak mengorbankan pelajaran untuk menyelesaikan masalah. Karena jika masalahnya serius, orangtua maupun guru akan mengerti dan memberikan dispensasi buat kamu (http://www.jambiindependent.com)

Biasanya siswa yang membolos itu melakukan aksinya tidak atas inisiatif sendiri namun dia biasanya diajak oleh teman – temannya, entah karena mengalami tekanan mental dari teman – temannya atau mengalami hal lain. Biasanya hal ini dekat dengan dengan pergaulan siswa yang sembarangan alias tidak benar dalam memilih teman karena hanya ingin dianggap gaul. Para siswa terkadang memilih bolos lewat tempat yang sulit untuk diintai/diawasi seperti di belakang kelas, pagar yang tertutup oleh pohon- pohon yang rimbun, biasanya siswa – siswa yang bolos kebanyakan berasal dari sekolah swasta.Sumber :(http://www.infogue.com)

Adapun guru yang mengalami masalah dengan murid yang membolos dan Ia pun mencoba untuk memberitahu siswanya mengenai hal itu , namun cara itu tidak ampuh dan iapun mencoba menegur dengan keras dan cara yang dilakukannya berhasil sebanyak 50%, Tapi hasilnya kurang memuaskan. Iapun mencoba untuk mengatasi dengan menyuruh siswa yang bolos untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.Yang membuat Surat pernyataan ini berbeda ada pada isinya yaitu dengan memasukkan tanda tangan orang tua, ketua RT dan RW.

Pada akhirnya cara ini dapat membuat hampir 100% siswa sudah tidak lagi membolos. Hal yang menyebabkan siswa tidak membolos adalah karena mereka mendapatkan hukuman sosialyang berat dan dengan mencantumkan tanda tangan ketua RT dan RW memiliki beban tersendiri (http://www.infogue.com/http://pendidikan.infogue.com/tips_mengatasi_siswa_yang_sering_membolos)




















BAB III
ANALISA MASALAH


Setiap sekolah pasti mempunyai masalah mengenai siswa yang suka membolos. Saat ini penulis hendak mengupas kebiasaan siswa yang suka membolos di sekolah SMP Negeri I Bitung.

1.1. Penyebab Siswa SMP Negeri I Bitung Suka Membolos Saat Jam Pelajaran Berlangsung

Siswa di masa sekarang semakin menjadi – jadi, bagaimana tidak mereka kebanyakan membolos karena hanya tidak mengerti pelajaran yang diberikan guru. Ada juga siswa yang menyatakan bahwa mereka lebih suka bermain Basket, Voly, Maupun sepak bola. Karena menurut mereka olahraga adalah kesenangan dan kesenangan adalah segalanya bagi mereka. Sebenrnya bagi mereka yang membuat mereka bolos adalah guru yang mengajar, Ada yang mengatakan bahwa guru yang mengajar membosankan, dan ada juga yang beranggapan bahwa guru terlalu keras mengajar, jadi satu – satunya cara menyelamatkan diri adalah dengan bolos. Adapun diantara mereka yang tidak mengerti mengapa mereka bolos ada yang menjawab “mungkin karena hobi” dan lain sebagainya.

Bagi sebagian besar siswa membolos sudah dijadikan hobi. Bisa dikategorikan hobi karena dalam satu hari sekolah artinya dari jam 08.00 – 13.00 kegiatan belajar mengajar berlangsung pasti ada saja jam pelajaran yang mereka tidak ikuti. Jadi kalau dalam 1 minggu ada 7 hari dan 6 hari waktu sekolah maka mereka akan membolos paling sedikit sebanyak 6 kali. Kita pahami bahwa suatu kegiatan dikategorikan hobi apabila kegiatan tersebut diulang secara terus menerus setiap hari. Jadi kegiatam membolos siswa – siswa SMP Negeri I Bitung dapat dibilang sudah menjadi hobi mereka.


1.2. Beberapa Alasan Yang Dikemukakan Siswa Yang Pernah Membolos di SMP Negeri I Bitung

Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa di SMP 1 Bitung terdapat siswa – siswa yang pernah bolos dan tentunya siswa – siswa yang sering bolos. Jika kita melihat lebih dekat terutama di kelas 9 Binsus masih ada siswa yang bolos. Kebanyakan dari mereka bolos bukan karena malas belajar ataupun tidak mengerti pada suatu pelajaran, tetapi karena lebih suka bermain di lapangan.
Hampir sekitar 40% dari siswa laki – laki dan 10 % dari siswa perempuan yang bolos dan berada di lapangan memilih bermain basket, bermain voli, dan sisanya hanya menonton dari kejauhan.

Para siswa yang sering bolos juga biasanya melaksanakan “olah raga setiap hari” mereka lebih suka berada di lapangan dibanding mendengarkan penjelasan yang rumit dari guru. Tetapi jika kita lihat kebanyakan siswa yang bolos untuk bermain di lapangan adalah saat antara pertengahan jam pelajaran dan di saat akan pulang sekolah, kebanyakkan mereka berfikir bahwa pada saat - saat seperti itu guru tidak banyak mengurusi mereka karena guru tersebut lebih memfokuskan diri dengan kelas bimbingannya. Dari beberapa siswa yang ditanya mengapa membolos jawaban mereka mudah saja seperti “kita kwa suka barmain basket” ada juga yang menjawab “pusing amat” mereka sepertinya tidak peduli dengan pelajaran yang mereka tinggalkan. Mereka menganggap bahwa pelajaran yang diberikan guru itu tidak berguna sama sekali. Dan tujuan mereka belajar hanyalah ingin mendapatkan selembar ijazah kelulusan.


1.3. Dampak Bagi Siswa Yang Suka Membolos

Para siswa – siswa yang membolos mungkin tidak tahu namun mereka sebenarnya merugikan dan menyebabkan masalah secara tidak langsung baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Pertama mereka akan menyebabkan masalah baru pada kedua orang tua mereka yang harus mengurus mereka sewaktu mereka tertangkap ketika bolos. Mereka harusnya sadar bahwa perbuatan mereka menyusahkan kedua orang tua mereka yang sudah berusaha keras untuk menyekolahkan mereka tapi mereka malah menyia – nyiakan usaha orang tua mereka, belum lagi masalah yang harus dialami orang tua di tempat usaha membuat orang tua menjadi susah secara tidak langsung.

Mereka juga terkadang membuat orang lain yang melihat perbuatan mereka ingin melakukan hal yang sama dengan mereka yaitu bolos. Para pembolos - pembolos itu bisa diumpamakan sebagai virus dan yang menjadi makhluk hidup adalah sekolah, jika virus itu sudah menginfeksi suatu bagian tertentu maka virus itu dapat menyebar dengan cepat ke tempat yang lain dan semakin sulit untuk dihilangkan. Bagaimana jika seisi sekolah sudah terkena virus itu maka sekolah itu pasti akan semakin sulit untuk dikendalikan. Selain itu mereka akan ketinggalan pelajaran dan mengakibatkan nilai – nilainya jelek dan tidak naik kelas bahkan tidak lulus Ujian Akhir Nasional.

Mereka juga memberi dampak buruk bagi diri mereka sendiri. Bagaimana jika mereka ketahuan di saat bolos dan mereka berusaha keras untuk kabur dan sewaktu menyeberang mereka tidak memperhatikan sekeliling dan menabrak orang lain, celakanya lagi bila mereka lari dan tertabrak di tengah jalan.

Para siswa yang membolos tentu akan sangat merugikan baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan sebenarnya pemerintah sangatlah kecewa dengan hal ini sebab mereka sudah berusaha sekeras mungkin untuk memajukan perkembangan pendidikan di indonesia tetapi hanya dihancurkan oleh mereka dengan mudahnya.

Jadi sebagai pembolos mereka sangat memberikan sisi negatif bagi orang lain, Negara dan bahkan diri mereka sendiri.


BAB IV
PENUTUP


4.1. Kesimpulan

Dari beberapa masalah remaja usia sekolah, membolos merupakan pelanggaran tertinggi yang dilakukan oleh para siswa. Berdasarkan analisa penulis maka dapat simpulkan beberapa hal :

Membolos dijadikan hobi karena beberapa alasan yakni : Malas belajar, hanya suka bermain dan olahraga serta karena merasa jenuh dan bosan dengan cara guru mengajar.
Hasil pengamatan di sekolah SMP Negeri I Bitung siswa yang suka membolos sekitar 40% siswa laki – laki dan 10% siswa perempuan.
Dampak bagi siswa yang suka membolos adalah merugikan orangtua, ketinggalan pelajaran, tidak naik kelas bahkan tidak lulus Ujian Akhir Nasional

4.2. Saran

Setiap permasalahan pasti ada jalan keluar walaupun jalan keluar seringkali tidak sesuai dengan keinginan kita. Saran dari penulis kiranya guru-guru di sekolah yang diberikan kewenangan menangani siswa yang melakukan pelanggaran harap bersikap lebih tegas dan tidak toleransi karena ini semua menyangkut nama baik sekolah jangan barsikap masa bodoh. Karena apalah gunanya jika perubahan remaja di sekolah tidak didukung oleh guru dan pihak sekolah.
Tapi semuanya kembali kepada siswa itu sendiri apakah ingin berubah atau tidak, Walaupun jika guru sudah berusaha keras tetapi siswa yang bersangkutan tidak mau berubah maka aplah daya sang guru.
Maka semuanya akhirnya dikembalikan kepada siswa itu sendiri akan berubah atau tidak

DAFTAR PUSTAKA


http://jambiindependent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=533

http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/05/13/tips-mengatasi-siswa-yang-sering-membolos/